Memahami Fotografi Siluet
Istilah
siluet selalu mengacu pada bentuk luar sebuah benda tanpa memerhatikan
detailnya sama sekali. Sebuah siluet biasanya terjadi karena sebuah
benda membelakangi sumber cahaya. Dalam dunia fotografi, teknik siluet
dipakai manakala pemotretan tidak memungkinkan untuk merekam detail
lagi.
Kata
”siluet” berasal dari nama Menteri Perekonomian Perancis pada abad
ke-18, Etienne de Silhouette. Dia gemar sekali menggunting profil wajah
tampak samping teman- temannya. Akhirnya profil wajah manusia yang
tampak dari samping itu disebut sebagai foto siluet.
Guntingan
Silhouette dengan bahan kertas hitam tebal sangat populer di Perancis
kala itu. Makin banyak orang yang minta diguntingkan profilnya oleh
Silhouette. Perkembangan selanjutnya, foto apa pun yang hanya
menampilkan profil luar atau kontur luar sebuah benda, bahkan benda
mati sekalipun, lalu disebut siluet.
Melawan cahaya
Seperti
telah disebut di alinea awal, foto siluet hanya bisa dibuat manakala
ada cahaya kuat menghadap kamera. Akibatnya, pemotret tentu sulit
merekam detail benda yang ada di antara kamera dan sumber cahaya yang
ada.
Teknik siluet memang dipakai
untuk mengatasi kesulitan merekam detail. Dan karena detail seakan
diabaikan, sebagai kompensasi, bentuk kontur siluet yang ada haruslah
jelas terekam dalam fotonya. Gestur orang atau bentuk benda yang
dipotret harus langsung dipahami oleh orang yang melihat foto itu.
Sebagai
contoh, foto 2 adalah foto yang kurang menggambarkan gestur atau apa
yang diperbuat orang-orang yang disiluetkan. Namun, manakala foto ini
hanya dipakai untuk menceritakan keindahan matahari terbit, foto ini
masih cukup baik dan bukanlah merupakan foto siluet murni.
Foto
6 adalah contoh yang sangat baik untuk merekam suasana pagi di Gunung
Bromo, Jawa Timur. Kontur penunggang kuda dan orang yang menuntun kuda
terekam dengan sangat baik dan jelas. Orang langsung paham walau di
foto itu detail kedua orang dan kedua kuda seperti pelana, baju, celana
atau bahkan penutup kepala sama sekali tidak terlihat satu per satu.
Rekaman suasana
Khusus
foto 3, yaitu rekaman saat Yelena Isinbayeva dari Rusia berusaha
memecahkan rekor dunia lompat galah, hanya bisa dipakai untuk
menggambarkan suasana pertandingan secara umum. Dalam dunia foto
jurnalistik, foto siluet tidak lazim dipakai untuk menceritakan detail
kejadian, misalnya untuk menceritakan kegagalan Isinbayeva melewati
mistar.
Cara mengukur pencahayaan
agar mendapatkan foto siluet yang pas adalah dengan mengukur memakai
metode spot ke arah latar belakang foto di bagian yang mempunyai
kecerahan sedang. Sebagai contoh, dalam foto 4, ukurlah dengan spot
tepat ke titik tengah foto tersebut.
Sementara
pada foto 3, pengukuran dilakukan kira-kira sedikit di atas ujung jari
kaki kiri Isinbayeva. Pada foto 6, pengukuran spot kira-kira di depan
wajah orang yang menuntun kuda.
Walau
begitu, ada baiknya Anda langsung mengecek ke layar LCD setiap habis
memotret. Kamera digital memungkinkan Anda untuk bisa melihat hasil
pemotretan, menganalisis, dan langsung membuat foto yang lebih akurat. Arbain Rambey
Sumber : kfk.kompas.com
contohnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar