Tips cara melihat Aura
Ramai orang menyangka aura seseorang hanya dapat dilihat dengan
kekuatan batin tingkat tinggi, atau dengan bantuan khodam (jin dan
makhluk halus). Yang lebih moden, aura dapat dilihat dengan jelas
menggunakan kamera khas. Tapi tahukah anda, aura sebenarnya dapat
dilihat dengan mata kasar. Tips di bawah ini akan menerangkan cara-cara
bagaimana untuk melihat aura seseorang. Namun sebelum kita melangkah
lebih jauh, ada baiknya kita lihat sejenak mengenai apakah dan
bagaimanakah sifat aura itu. Maksudnya agar kita tidak tersalah
pemahaman tentang aura.
Ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan aura :
Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kematangan dan keperibadian seseorang.
Aura
manusia berwarna-warni sesuai dengan keperibadian dan kehidupan
seseorang. Masing-masing warna aura menunjukkan keperibadian yang
berbeza.
Panjang pendeknya aura dapat dikesan dengan panca indera biasa seperti kulit ataupun dengan alatan pengesan aura.
Aura
seseorang dapat mempengaruhi serta dipengaruhi oleh persekitaran. Ia
dapat bertambah dan berkurang kerana faktor persekitaran.
Ada beberapa perkara yang dapat dilakukan agar pancaran aura seseorang tetap bersinar, diantaranya ialah:
1. Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.
2. Melakukan senaman dan olahraga yang cukup dan teratur.
3. Memenuhi keperluan tubuh seperti mendapatkan udara segar.
4. Istirehat yang cukup, mengurangkan tabiat rokok, alkohol dan ubat terlarang.
5. Menjauhi gerak hati, gerak fikir dan kegiatan-kegiatan yang negatif.
6. Menjauhi sikap hati yang kasar, mudah marah sebaliknya membanyakkan rasa kasih sayang.
Sekarang,
mari kita melakukan latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang
lain, ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan untuk mendapatkan
hasil yang sempurna.
1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan
Carilah
tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2
meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama
mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga
terasa hangat. Rapatkan masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling
berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm
di depan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih.
Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh.
Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis
cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.
2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan
Tariklah
nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1.
Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih.
Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari
tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah
aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut
dalam aura alam.
3. Melihat Aura Diri Sendiri
Letakkanlah
cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar
belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon.
Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah
sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada di cermin.
Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh,
namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah
pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu
akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya
berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang
sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah
terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah
berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.
4. Melihat Aura Orang Lain
Mintalah
bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok
yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan di dalam ruangan dibuat
remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter di depan
objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu
objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek.
Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh
tubuh objek akan memancarkan warna aura
Lihatlah titik pada gambar di atas dan perhatikan dengan seksama,
jangan berkedip atau bergerak. Maka warna gedung yang tadinya hitam
putih akan berubah menjadi berwarna (Jika Anda fokus). Jika Anda
berhasil, Anda pasti tahu warna gedung yang berada di sebelah kiri,
tengah, dan di kanan.
Untuk
melihat warna aura seseorang dengan kasat mata, caranya hampir sama
yaitu dengan melihat kornea mata seseorang selama sekitar 15 detik,
kemudian palingkan pandangan Anda, lalu pandanglah lagi wajah orang
tersebut. Jika berhasil maka anda dapat melihat aura orang tersebut.
Tips Melihat Aura Dengan Mata Telanjang
Ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan aura :
- Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian seseorang.
-
Aura manusia berwarna-warni sesuai dengan kepribadian dan kehidupan
seseorang. Masing-masing warna aura menunjukkan kepribadian yang
berbeda.
- Panjang pendeknya aura dapat dideteksi dengan indra peraba kulit maupun dengan tongkat deteksi.
-
Aura seseorang dapat mempengaruhi maupun dapat dipengaruhi oleh
lingkungan sehingga dapat bertambah maupun dapat berkurang karena faktor
lingkungan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura tetap cemerlang, diantaranya :
- Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.
- Olahraga yang cukup dan teratur.
- Memenuhi kebutuhan tubuh akan udara segar.
- Istirahat dengan cukup, mengurangi rokok, alkohol dan obat terlarang.
- Mengurangi gerak hati, gerak pikir dan kegiatan-kegiatan yang buruk.
- Mengurangi sikap hati yang kasar, mudah emosi dan memperbanyak rasa kasih sayang.
Sekarang,
mari kita mulai latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang lain,
ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan demi kesempurnaan
hasil.
1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan
Carilah
tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2
meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama
mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga
terasa hangat. Tempelkanlah masing-masing jari tangan kanan dan kiri
saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi
30 cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih.
Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh.
Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis
cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.
2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan
Tariklah
nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1.
Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih.
Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari
tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah
aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut
dalam aura alam.
3. Melihat Aura Diri Sendiri
Letakkanlah
cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar
belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon.
Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah
sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin.
Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh,
namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah
pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu
akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya
berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang
sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah
terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah
berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.
4. Melihat Aura Orang Lain
Mintalah
bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok
yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat
remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek.
Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek.
Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek.
Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh
tubuh objek akan memancarkan warna aura.
Warna-warna aura dalam tubuh kita
langkah 1 untuk melihat aura diri kita :
1. anda melihat lingkaran warna merah muda itu
2. trus di tengahnya ada tanda +
3. tatap tanda + dan anda akan melihat sesuatu yang berputar (perubahan warna)
AURA setiap manusia berbeda satu dengan yang lain.
Ada yang berwarnah Merah, Hijau, Biru, atau Ungu. Setiap Vibrasi warna AURA memiliki ARTI yang berbeda.Penampilan auras udah banyak dikenal melalui foto2 yang sudah banyak dibuat. Sementara eksperimen2 mengenai auraini juga udah sering dilakukan.
Seorang dokter Inggris, Walter Kilner pada suatu eksperimennya di tahun 1911 mengemukakan bahwa badan kita dikelilingi oleh tiga wujud medan penyinaran. Warna2 yang kemudian ia sebut sebagai spectrum warna sinar ultra violet itu dapat melukiskan kondisi/keadaan psikologis maupun fisik seseorang.
Dokter Kilner terus mengembangkan eksperimennya dengan dibantu rekan2nya dan berhasil menyusun suatu skema warna yang mempunyai arti, yaitu arti positif dan arti negative.
Aura yang memiliki Arti positif terdiri dari:
● Merah dadu = rendah hati/estetis
● Orange = vitalitas/dinami ka
● Kuning = intelektual/dinamis
● Hijau = energik/kreatif
● Biru = pengembangan spiritual
● Indigo = kebijaksanaan
● Perak = kelincahan/serba bisa
● Orange = vitalitas/dinami ka
● Kuning = intelektual/dinamis
● Hijau = energik/kreatif
● Biru = pengembangan spiritual
● Indigo = kebijaksanaan
● Perak = kelincahan/serba bisa
Sedangkan Aura yang Berarti negative terdiri atas:
● Merah tua = egoisme
● Merah kecoklatan = kebencian/kekejaman
● Merah asli = nafsu
● Kuning tua = curiga/iri hati
● Hijau tua = cemburu
● Hijau zaitun = pengkhianatan
● Coklat = ambisius
● Kelabu = kepicikan/kelicikan
● Kelabu tua = ketidakrelaan
● Merah kecoklatan = kebencian/kekejaman
● Merah asli = nafsu
● Kuning tua = curiga/iri hati
● Hijau tua = cemburu
● Hijau zaitun = pengkhianatan
● Coklat = ambisius
● Kelabu = kepicikan/kelicikan
● Kelabu tua = ketidakrelaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar