Kami akan berbagi sedikit mengenai beberapa macam jenis foto dan teknik nya.
1. Landscape
Merupakan foto yang objek utamanya adalah pemandangan. Dalam memotret foto landscape gunakanlah bukaan (aperture) yang sempit (angka F besar, missal f/10 , f/14 , f/16 , dst).
Kenapa?
Karena dengan sempitnya bukaan, maka ruang fokus semakin lebar sehingga
menambah ketajaman gambar, dan gunakan speed yang cepat (misal speed
1/125s ke atas). Kemudian juga gunakan ISO yang rendah saja (misal ISO
100, 200, 320). Tapi semua itu tergantung pencahayaan pada spot angle
yang anda cari. Dan alangkah baiknya gunakanlah tripod agar gambar tidak
shake/blur. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
2. Macro
Merupakan foto yang objek utama adalah benda2 yang kecil. Misalnya serangga, bunga, dll. Dalam memotret foto macro, sesuaikan bukaan dengan objek yg anda “bidik”. Alangkah baiknya jika menggunakan bukaan yg sedang (missal angka F pada f/8, f/7.1, f/6.3, f/9). Dan usahakan bila cahaya nya mendukung pakailah speed tinggi, sebab kebanyakan jika kita memotret foto macro, halangan terbesar kita adalah ANGIN. Untuk itu gunakanlah speed tinggi dalam pemotretan macro, agar gambar tidak shake, dan fokusnya tepat. Kemudian gunakan ISO sesuai kebutuhan agar hasil nya bersih dari noda (noise (hihi)). Gunakan ISO rendah jika cahaya pada sekitar objek kuat, dan gunakan ISO tinggi jika cahaya sekitar objek kurang, tapi INGAT!! ISO tinggi menimbulkan banyak NOISE, hati-hatilah. Gunakanlah tripod agar hasil foto tidak shake (bila speed dibawah 100). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
3. Panning
Merupakan foto yang objek utama nya adalah benda bergerak. Misalnya motor berjalan, mobil berjalan, dll. Teknik ini merupakan teknik yang sangat sulit dalam penempatan fokusnya (menurut saya hehe). Sebab kita harus dan harus memfokuskan objek yg sedang bergerak. Pada teknik ini, gunakan speed 1/15-1/40s. kenapa? Supaya fokus yg kita bidik tetap terjaga, dan BackGround nya blur. Lalu gunakan bukaan yg sempit (missal angka F di f/14, f/16, f/22, dst tergantung dari pencahayaan). Kenapa? Agar ketajaman fokus kita terjaga, dan juga untuk mengimbangi cahaya yg masuk karena kita menggunakan speed rendah. Saat pengambilan gambarnya, fokuskan pada objek, lalu ikuti gerakan objek dgn menggeser kamera searah dgn gerakan objek (agar tetap terfokus objeknya). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
4. Night Shot
Merupakan foto yg diambil pada malam hari. Foto ini alangkah baiknya sangat dibutuhkan tripod. Supaya gambar yg terambil tidak shake karena menggunakan speed sangat rendah. Biasanya para fotografer menggunakan speed 15s, 20s, 30s, bahkan BULB. Biasanya objek yg diambil dalam foto ini adalah jalan TOL pada malam hari, Gedung – gedung bertingkat yg memancarkan cahayanya, dll. Dan pada foto night shot menggunakan teknik bukaan (aperture) seperti foto landscape, yaitu gunakan bukaan sempit (angka F besar). Dan gunakanlah ISO rendah agar gambar terhindar dari Noise. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
5. Human Interest
Merupakan
foto yg bercerita, biasanya kekuatan foto ini ada pada judulnya. jadi
pintar-pintarnya si fotografer dalam memberi judul agar foto terlihat
bercerita. Untuk pengaturan shutter speed, bukaan, ISO, dll sesuaikan
dengan pencahayaan. Dan yang paling penting dlm foto ini adalah, pekanya
naluri fotografer dalam mencari moment-moment yang bagus dan menarik.
Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
6. Still Life
Merupakan
foto yg objeknya adalah benda2 di sekitar kita. Dalam pemotretan Still
Life, diperlukannya kreatifitas seorang fotografer untuk membuat foto
lebih bermakna dan bercerita, walaupun hanya foto yang berobjek
sederhana sekalipun. Untuk pengaturan bukaan,speed,ISO sesuaikan dengan
pencahayaan dan kebutuhan. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik”
dan “tembak”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar